”Yang Lalu Biarlah Berlalu”
بسم الله ارحمن ارحيم
Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas
nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama
artinya dengan membunuh
semangat , memupuskan
tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Jangan pernah dalam mimpi buruk masa lalu,atau di bawah payung
gelap masa silam.
Selamatkan diri anda dari bayangan masa lalu ! apakah anda
ingin mengembalikan air sungai ke hulu , matahari ke tempat terbitnya , seorok
bayi ke perut ibunya , air susu ke payudara sang ibu , dan air mata ke kelopak
mata ? ingatlah, keterikatan anda dengan
masa lalu , keresahan anda atas apa yang terjadi padanya , keterbakaran emosi
jiwa anda oleh api panasnya , dan kedekatan jiwa anda ada pintunya , adalah
kondisi yang sangat naïf , ironis , memprihatinkan , dan sekaligus menakutkan.
Membaca
kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan , mengendurkan
semangat , dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dalam Al-Qur’an ,
setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka
lakukan , Allah selalu mengatakan ,”itu
adalah umat yang lalu.”. Begitulah, ketika suatu perkara habis,
maka selesai pula urusannya. Dan tak ada
gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.
Orang yang
berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung,
atau orang yang menggergaji serbuk kayu.
Syahdan nenek
moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya
demikian : “janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya.” Dan konon, kata orang yang mengerti bahasa binatang,
sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini, “mengapa
engkau tidak menarik gerobak ?”
“ Aku benci
khayalan,”jawab keladai.
Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa
depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, samahalnya dengan kita
mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang
telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk
mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah
mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.
Orang yang
berpikiran jernih tidak akan pernah melibat dan sedikitpun menoleh ke belakang.
Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, dan segala sesuatu bergerak
maju ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu
bergerak maju ke depan.
Maka itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar