Kamis, 07 Agustus 2014

Kesedihan dalam islam

 

     Setiap orang pasti pernah mengalami kesedihan atau kesusahan, baik
kesedihan karena masalah hidup atau karena tertimpa musibah. Bentuk kesedihan
bermacam-macam, mulai dari murung, melamun sampai gelisah dan teriak.
Namun tahukah anda Allah SWT sesungguhnya tak menghendaki seorang muslim
mengalami kesedihan berlarut-larut karena urusan dunia, karena sedih itu tidak
dapat menolak bahaya dan tidak ada manfaatnya.
Allah SWT Berfirman:

ولَا تهَنِوُا۟ ولَا تحَْزنَوُا۟ وأَنَتمُ ٱْلَأعْلوَنَْ إنِ كنُتمُ
مؤمْنِيِنَ 

  Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
(QS.Ali-`Imraan:139)

Islam mengajarkan seorang muslim terbiasa tegar dan kuat dalam menghadapi
segala persoalan termasuk ketika tertimpa musibah, karena disetiap musibah yang
kita alami terdapat hikmah yang begitu besar, sehingga bersabar jauh lebih baik
dari pada bersedih.
Rasulullah SAW bersabda :

"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin,
sesungguhnya seluruh perkaranya adalah kebaikan. Hal itu
hanya dialami oleh seorang mukmin dikalau mendapat
kebaikan bersyukur dan itu terbaik baginya, jika tertimpa
musibah dia bersabar dan itu terbaik baginya"

Sahabat berikut kami sampaikan fakta sedih dalam islam.

1. Ganjarann bagi seorang muslim yang sabar dalam kesedihannya adalah pahala
     dan penawar dosa dari Allah SWT.

     Rasulullah SAW bersabda:

    "Tidak ada sesuatu yang menimpa mukmin pada dirinya,
     sehingga membuatnya sampai sakit, berduka, kelelahan,
     kesedihan, gangguan dan kekawatiran sampaipun duri yang
     mengenai dirinya, kecuali Allah SWT akan menghapus dosadosanya".


2. Jenis sedih yang dilarang dalam Islam.
    Sahabat, seorang muslim dilarang bersedih dengan sikap orang kafir dan tipu
    dayanya. Bagi orang muslim yang hendak mensucikan ke Esaan Allah SWT sering
    kali mendapatkan tantangan dan penolakan dari masyarakat. Allah SWT meminta
    seorang muslim bersabar dalam menyebarkan kebaikan dan mencegah keburukan.

     Allah SWT Berfirman:

    Tenangkanlah Hati dengan Dzikrullah...: Fakta Kesedihan Dalam Islam

له ولَا تحَْزنَْ 􂂋 لا بٱِل 􂂋 وٱَصْبرِ ومَاَ صَبرْكَُ إ ِ
ما يمَْكُروُنَ 􂂋م􂂍 عَليَهْمِْ ولَا تكَُ فىِ ضَيقٍْۢ

    Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah k esabaranmu itu
    melaink an dengan pertolongan Allah dan janganlah k amu bersedih
    hati terhadap (k ek afiran) merek a dan janganlah k amu bersempit
    dada terhadap apa yang merek a tipu dayak an.
    (QS.An-Nahl:127)

    Kesedihan yang kedua yang dilarang dalam islam adalah sedih dalam persoalan
    duniawi, seperti persoalan beban hutang.

    Nabi SAW mengajarkan doa :

   " Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari
    bingung dan sedih, aku berlindung kepada Engkau dari lemah
    dan malas, ku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan
    kikir dan ku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan
    kesewenang-wenangan manusia"

    Sahabat, Rasulullah SAW mengajarkan dan menganjurkan kepada ummat muslim
    yang sedang tertimpa kesusahan hidup untuk senantiasa memohon pertolongan
    kepada Allah SWT, sehingga Allah SWT akan menggantikan kesedihan itu menjadi
    kegembiraan dari pada hanya sekedar bersedih dan menangis yang tidak dapat
    menyelesaikan masalah dan tidak ada manfaatnya.

3.Sedih yang diperbolehkan dalam Islam terkait persoalan Akhirat.
    Orang beriman yang merasa sedih karena menyesali perbuatan buruk dan dosa -
    dosa dimasa lalu adalah orang yang dipuji Allah SWT. Tangisan orang seperti ini
    merupakan bentuk penyesalan dan taubat yang akan dibalas Allah berupa
    penghapusan dosa yang lalu.

    Allah SWT berfirman:

فلَيْضَْحَكُوا۟ قلَيًِلاۭ ولَيْبَكُْوا۟ كثَيِراًۭ جَزآَءًۢ بمَِا
كاَنوُا۟ يكَْسِبوُنَ

    Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak,
    sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.
    (At-Taubah:82)

    Mereka yang tulus dan ihklas menyesali dosa-dosanya di masa lalu hingga
    meneteskan air mata, termasuk orang-orang yang senantiasa memperbaiki diri.
    Mereka tak ingin terjatuh ketika dosa yang lalu yang menjadi penyesalan. Sahabat,
    Al-quran diturunkan sebagai petunjuk jalan manusia.
    Jika seorang bisa menangis ketika mendengar lantunan Ayat suci Alqur'an, maka
    hatinya telah lunak dan cenderung pada kebenaran. Kebalikannya, mereka yang
    keras hatinya, akan sulit menerima kebenaran meski datangnya dari Allah SWT.
   Jangankan menangis, mendengarkan ayat suci Alqur'an saja mereka tak mau.
   Tangisan selanjutnya yang diperbolehkan dalam islam yaitu tangisan orang yang
   berdzikir panjang mengingat Allah SWT secara khusuk dan tawaduk sehingga tak
   samapi disadasari meneteskan air mata.

   Rasulullah SAW bersabda :

       "Salah satu dari tujuh golongan manusia yang akan dinaungi
   Allah SWT di hari kiamat, dimana tidak ada naungan kecuali
   naungannya. Yaitu seseorang yang berdzikir panjang kepada
   Allah SWT dalam keadaan menyendiri hingga ia meneteskan air
   matanya".
   [HR. Bukhari dan Muslim]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar