Kamis, 28 Agustus 2014

perbedaan

assalamaualaikum wr.wb

  Setiap manusia tiada yang sembpurna,tetapi alangkah hebatnya ALLAH yang emciptakan manusia secara berpasang-pasang,kehidupan dunia ini tak seperti yang kita banyangakan,semua telah ALLAH atur dalam kitabnya.kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berikhtiar memohon yang terbaik untuk diri kita. Di mana di dunia ini ALLAH ciptakan manusia dengan berbeda-beda ( suku,ras,adat dan agama ),dan Ia pun telah menjelaskan dalam kitab Al-quran bahwasannya memilih jodoh berdasarkan 3 hal yaitu agama,iman dan akhlak,,jika smua yg itu telah di temukan dan suatu rintangan yang muncul seperti perbedaan ras yang  di mana ras salah satu insan itu terkenal dengan ras yang kasar,semua itu salah jika engkau mencintai seseorang cintailah ia apa adanya dia,karena setiap insan memiliki kepribadian dan hati yang berbeda dengan ras,suku dan agama,kadang kala orang itu baik sekali tetapi karena image orang atas ras dia yg jahat maka ia di cap sebagi orang jahat pula,semua anggapan itu salah,karena jika kita bahas tentang itu maka engkau akan melukai hati seseorang itu di mana seseorang itu tak bersalah,tiada orang yg bisa memilih aku mau hidup kaya,atau miskin,aku ingin cantik atau tampan,aku ingin lahir dari orang cina,aku ingin lahir jadi agama ini dan ni,aku tak bisa memilih,aku hanya terima atas takdir-NYa dan mensyukuri atas apa yang telah ALLAH berikan,tetapi di dunia ini banyak yg belum bisa menerima perbedaan tersebut,kalau memang engkau benar mencintai seseorang maka cintailah apapun yang ia miliki karena di dunia ini telah di gariskan sedemikin rupa atas izinnya...semoga yang membaca ini bisa mengerti arti sebuah perbedaan dan tidak menjatuhkkan salah satu di antara mereka,

Kamis, 21 Agustus 2014

La Tahzan

Jadikanlah Buah Lemon Itu Minuman Yang Manis
Orang yang cerdik berusaha merubah kerugian menjadi keuntungan, Sedangkan orang yang bodoh akan membuat suatu musibah menjadi bertumpuk dan berlipat ganda.
                Ketika Rasulallah saw diusir dari Makkah,beliau memutuskan untuk menetap di Madinah dan kemudian berhasil membangunnya menjadi sebuah Negara yang sangat akrab di telinga dan mata sejarah. Ahmad bin Hambal pernah dipenjara dan dihukum dera, tetapi karenanya pula ia kemudian menjadi imam salah satu madzab. Ibnu Taimiyyah pernah di pernjara, tetapi justru di penjara itulah ia banyak melahirkan karya. As-Sarakhsi pernah di kurung di dasar sumur selama bertahun-tahun, tetapi di tempat itulah ia berhasil mengarang buku sebanyak dua puluh jilid. Begitulah, ketika tertimpa suatu musibah. Anda harus melihat sisi yang paling terang darinya. Ketika seseorang memberi anda segelas air lemon, Anda perlu menambah sedikit gula ke dalam air lemon tersebut, Ketika mendapat hadiah seekor ular dari seseorang maka ambil saja kulitnya yang mahal dan tinggalkan bagian tubuhnya yang lain.

                Kendalikan diri anda dalam berbagai kesulitan yang anda hadapi ! Dengan begitu, Anda akan dapat mempersembahkan bunga mawar dan melati yang harum kepada kami. Dan Begitulah sebaiknya anda melihat sisi lain dari kesedihan itu. Sebab, belum tentu semuanya menyedihkan, pasti ada kebaikan di setiap musibah yang datang serta pasti ada hikmah di balik semua itu,secercah harapan,jalan keluar serta pahala. Ibarat buah lemon yang sangan asam itu ia memiliki sejuta dan Allah berikan jalan keluarnya dari buah lemon itu,cobalah perhatikan buah lemon itu apakah kamu tahu bentuk lemon seperti apa,,itulah jawaban jika kamu sekalian mengetahuinya maka itulah kebesaran Allah yang harusnya kita syukuri bahwasannya Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya dan pastilah ada jalan keluar dari segala permasalahan.

Jumat, 15 Agustus 2014

La Tahzan


“ jangan mengharap terima kasih dari seseorang”

        الله menciptakan para setiap hamba agae selalu mengingat-Nya, dan Dia menganugerahkan rezeki kepada setiap makhluk ciptaan-Nya agar mereka bersyukur kepada-Nya. Namun mereka justru banyak yang menyembah dan bersyukur kepada selain Dia.
        Tabiat untuk mengingkari,membangkang, dan meremehkan suatu kenikmatan adalah penyakit yang umum menimpa jiwa manusia. Karena itu, anda tak perlu heran dan resah bila mendapatkan mereka mengingkari kebaikan yang pernah anda berikan, mencampakkan budi baik yang telah anda tunjukkan.lupakan saja bakti yang telah anda persembahkan. Bahkan tak usah resah bila mereka sampai memusuhi anda dengan sangat keji dan membenci anda sampai mendarah daging, sebab semua itu mereka lakukan adalah justru karena anda telah berbuat baik kepada mereka.

وما نقمواالاأْنْ أْغنحم الله ورسوله من فضله

Dan mereka tidak mencela Allah dan Rasul-Nya kecuali karena Allah dan Rasulnya-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka.(Qs Al-Taubah : 74)
        Coba anda buka kembali dunia tentang perjalanan hidup ini !
Dalam salah satu babnya diceritakan Syahdan, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik, Ia memberinya makan, pakaian dan minum, mendidiknya hingga menjadi orang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan,mau bersusah payah agar anaknya bahagia. Namun apa lacur, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anakitu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya, Ia tak hanya berani menghina, tetapi juga melecehkan, acuh tak acuh, congkak, dan durhaka terhadap orang tuanya. Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan.
        Karena itu, siapa saja yang kebaikannya diabaikan dan dilecehkan oleh orang-orang yang menyalahi fitrahnya,sudah seyogyanya menghadapi semua itu dengan kepala dingin.Dan ketenangan seperti itu akan mendatangkan balasan pahala dari Dzat yang perbendaharaannya tidak pernah habis dan sirna.
        Ajakan ini bukan untuk menyuruh anda meninggalkan kebaikan yang telah anda lakukan selama ini, atau agar anda sama sekali tidak berbuat kebaikan kepada orang lain,
        Berbuatlah baik semata-mata hanya karena Allah semata, maka anda akan menguasai keadaan,anda harus bersyukur kepada Allah karena dapat berbuat baik ketika orangdi sekitar kita berbuat jahat.Dan ketahuilah bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.

نما نطعمكم لوجه الله لانر يد منكم جزاء ولاثكوراأ

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridlaan Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih (qs Al-insan : 9)

Anda tak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebuah pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan kepada anda. Dan anda tak usah kaget, bila orang yang anda beri tongkat untuk menggiring domba gembalanya justru memukulkan tongkat itu ke kepala anda. Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptaannya sendiri Yang Maha Agung nan Mulia. Begitulah, kepada Tuhannya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada saya dan anda.



La tahzan

”Yang Lalu Biarlah Berlalu”
بسم الله ارحمن ارحيم
            Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama artinya dengan membunuh
 semangat , memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Jangan pernah dalam mimpi buruk masa lalu,atau di bawah payung gelap masa silam.
Selamatkan diri anda dari bayangan masa lalu ! apakah anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu , matahari ke tempat terbitnya , seorok bayi ke perut ibunya , air susu ke payudara sang ibu , dan air mata ke kelopak mata ? ingatlah, keterikatan anda  dengan masa lalu , keresahan anda atas apa yang terjadi padanya , keterbakaran emosi jiwa anda oleh api panasnya , dan kedekatan jiwa anda ada pintunya , adalah kondisi yang sangat naïf , ironis , memprihatinkan , dan sekaligus menakutkan.
          Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan , mengendurkan semangat , dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Dalam Al-Qur’an , setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka
lakukan , Allah selalu mengatakan ,”itu adalah umat yang lalu.”. Begitulah, ketika  suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya.  Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.
          Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.
          Syahdan nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian : “janganlah engkau mengeluarkan mayat-mayat itu dari kuburnya.” Dan konon, kata orang yang mengerti bahasa binatang, sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini, “mengapa engkau tidak menarik gerobak ?”
          “ Aku benci khayalan,”jawab keladai.
Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, samahalnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yang demikian itu sudah mustahil pada asalnya.
          Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melibat dan sedikitpun menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan.
Maka itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!



Kamis, 07 Agustus 2014

Ya ALLAH




Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta pada-Nya.Setiap waktu dia dalam kesibukan.

            Ketika laut bergemuruh,ombak menggunung,dan angin bertiup kencang menerjang,semua penumpang kapal akan panik dan menyeru…”YA ALLAH!”
            Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir,kendaraan menyimpang jauh dari jalannya,dan para Kafilah bingung menentukan arah perjalanannya.mereka akan menyeru…
”YA ALLAH!”
            Ketika musibah menimpa,bencana melanda,dan tragedy terjadi,mereka yang tertimpa akan selalu berseru..”YA ALLAH!”
            Ketika pintu-pintu permintaan telah tertutup,dan tabir-tabir permohonan digeraikan,orang-orang mendesah…”YA ALLAH!”.
Ketika semua cara tak mampu menyelesaikan,setiap jalan terasa menyempit,harapan terputus,dan semua jalan pintas membuntu,mereka pun menyeru….”YA ALLAH!”

Ketika bumi merasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup,dan jiwa terasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus anda pikul,menyerulah…”YA ALLAH!”

Ku ingat engkau saat alam begitu gelap gukita
Dan wajah zaman berlumuran debu hitam
Kusebut nama-MU dengan lantang di saat fajar menjelang
Dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah


Setiap ucapan baik,doa yang tulus,rintihan yang jujur,air mata menetes penuh keikhlasan,dan semua keluhan yang menggundahgulakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.
ALLAH : nama yang paling bagus,susunan huruf yang paling indah,ungkapan yang paling tulus,dan kata yang sangat berharga.
{ apakah kamu tahu seseorang yang sama dengan dia ? yang patut disembah }
            ALLAH : milik-Nya semua kekayaan,keabadian,kekuatan,pertolongan,kemuliaan,kemampuan,dan hikmah
            { Milik siapakah kerajaan pada hari ini ? Milik Allah Yang Maha Esa lagi maha Mengalahkan }
            ALLAH : dari-Nya semua kasih saying,perhatian,pertolongan,bantuan,cinta dan kebaikan.
            { Dan,apa saja nikmat yang ada pada kamu,maka dari Allah-lah datangnya }
ALLAH : pemilik segala keagungan,kemuliaan,kekuatan,dan keperkasaan


            Betapapun kulukiskan keagungan-Mu dengan deretan huruf
            Kekuasaan-Mu tetap meliputi semua arwah
            Engkau tetap yang maha agung,sedang semua makna
            Akan lebur,mencair,di tengah keagungan-Mu,wahai Rabbku
Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera,Hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal.Hanya kepada-Mu kami memohon,dan hanya dari-Mu lah semua pertolongan.Cukuplah Engkau sebagai pelindung kami,karena Engakaulah sebaik-baik pelindung dan penolong









Kesedihan dalam islam

 

     Setiap orang pasti pernah mengalami kesedihan atau kesusahan, baik
kesedihan karena masalah hidup atau karena tertimpa musibah. Bentuk kesedihan
bermacam-macam, mulai dari murung, melamun sampai gelisah dan teriak.
Namun tahukah anda Allah SWT sesungguhnya tak menghendaki seorang muslim
mengalami kesedihan berlarut-larut karena urusan dunia, karena sedih itu tidak
dapat menolak bahaya dan tidak ada manfaatnya.
Allah SWT Berfirman:

ولَا تهَنِوُا۟ ولَا تحَْزنَوُا۟ وأَنَتمُ ٱْلَأعْلوَنَْ إنِ كنُتمُ
مؤمْنِيِنَ 

  Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
(QS.Ali-`Imraan:139)

Islam mengajarkan seorang muslim terbiasa tegar dan kuat dalam menghadapi
segala persoalan termasuk ketika tertimpa musibah, karena disetiap musibah yang
kita alami terdapat hikmah yang begitu besar, sehingga bersabar jauh lebih baik
dari pada bersedih.
Rasulullah SAW bersabda :

"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin,
sesungguhnya seluruh perkaranya adalah kebaikan. Hal itu
hanya dialami oleh seorang mukmin dikalau mendapat
kebaikan bersyukur dan itu terbaik baginya, jika tertimpa
musibah dia bersabar dan itu terbaik baginya"

Sahabat berikut kami sampaikan fakta sedih dalam islam.

1. Ganjarann bagi seorang muslim yang sabar dalam kesedihannya adalah pahala
     dan penawar dosa dari Allah SWT.

     Rasulullah SAW bersabda:

    "Tidak ada sesuatu yang menimpa mukmin pada dirinya,
     sehingga membuatnya sampai sakit, berduka, kelelahan,
     kesedihan, gangguan dan kekawatiran sampaipun duri yang
     mengenai dirinya, kecuali Allah SWT akan menghapus dosadosanya".


2. Jenis sedih yang dilarang dalam Islam.
    Sahabat, seorang muslim dilarang bersedih dengan sikap orang kafir dan tipu
    dayanya. Bagi orang muslim yang hendak mensucikan ke Esaan Allah SWT sering
    kali mendapatkan tantangan dan penolakan dari masyarakat. Allah SWT meminta
    seorang muslim bersabar dalam menyebarkan kebaikan dan mencegah keburukan.

     Allah SWT Berfirman:

    Tenangkanlah Hati dengan Dzikrullah...: Fakta Kesedihan Dalam Islam

له ولَا تحَْزنَْ 􂂋 لا بٱِل 􂂋 وٱَصْبرِ ومَاَ صَبرْكَُ إ ِ
ما يمَْكُروُنَ 􂂋م􂂍 عَليَهْمِْ ولَا تكَُ فىِ ضَيقٍْۢ

    Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah k esabaranmu itu
    melaink an dengan pertolongan Allah dan janganlah k amu bersedih
    hati terhadap (k ek afiran) merek a dan janganlah k amu bersempit
    dada terhadap apa yang merek a tipu dayak an.
    (QS.An-Nahl:127)

    Kesedihan yang kedua yang dilarang dalam islam adalah sedih dalam persoalan
    duniawi, seperti persoalan beban hutang.

    Nabi SAW mengajarkan doa :

   " Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari
    bingung dan sedih, aku berlindung kepada Engkau dari lemah
    dan malas, ku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan
    kikir dan ku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan
    kesewenang-wenangan manusia"

    Sahabat, Rasulullah SAW mengajarkan dan menganjurkan kepada ummat muslim
    yang sedang tertimpa kesusahan hidup untuk senantiasa memohon pertolongan
    kepada Allah SWT, sehingga Allah SWT akan menggantikan kesedihan itu menjadi
    kegembiraan dari pada hanya sekedar bersedih dan menangis yang tidak dapat
    menyelesaikan masalah dan tidak ada manfaatnya.

3.Sedih yang diperbolehkan dalam Islam terkait persoalan Akhirat.
    Orang beriman yang merasa sedih karena menyesali perbuatan buruk dan dosa -
    dosa dimasa lalu adalah orang yang dipuji Allah SWT. Tangisan orang seperti ini
    merupakan bentuk penyesalan dan taubat yang akan dibalas Allah berupa
    penghapusan dosa yang lalu.

    Allah SWT berfirman:

فلَيْضَْحَكُوا۟ قلَيًِلاۭ ولَيْبَكُْوا۟ كثَيِراًۭ جَزآَءًۢ بمَِا
كاَنوُا۟ يكَْسِبوُنَ

    Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak,
    sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.
    (At-Taubah:82)

    Mereka yang tulus dan ihklas menyesali dosa-dosanya di masa lalu hingga
    meneteskan air mata, termasuk orang-orang yang senantiasa memperbaiki diri.
    Mereka tak ingin terjatuh ketika dosa yang lalu yang menjadi penyesalan. Sahabat,
    Al-quran diturunkan sebagai petunjuk jalan manusia.
    Jika seorang bisa menangis ketika mendengar lantunan Ayat suci Alqur'an, maka
    hatinya telah lunak dan cenderung pada kebenaran. Kebalikannya, mereka yang
    keras hatinya, akan sulit menerima kebenaran meski datangnya dari Allah SWT.
   Jangankan menangis, mendengarkan ayat suci Alqur'an saja mereka tak mau.
   Tangisan selanjutnya yang diperbolehkan dalam islam yaitu tangisan orang yang
   berdzikir panjang mengingat Allah SWT secara khusuk dan tawaduk sehingga tak
   samapi disadasari meneteskan air mata.

   Rasulullah SAW bersabda :

       "Salah satu dari tujuh golongan manusia yang akan dinaungi
   Allah SWT di hari kiamat, dimana tidak ada naungan kecuali
   naungannya. Yaitu seseorang yang berdzikir panjang kepada
   Allah SWT dalam keadaan menyendiri hingga ia meneteskan air
   matanya".
   [HR. Bukhari dan Muslim]

Minggu, 03 Agustus 2014

keutamaan seorang suami

assalamaualaikum wr.wb

  
            Istri adalah nama sebutan untuk seorang wanita yang sudah menjalin rumah tangga,seorang istri memiliki tanggung jawab dan begitupun seorang suami bahkan memiliki banyak tanggung jawabnya terhadap istri anak dan keluarganya.saudaraku yang di  muliakan Allah,Suami adalah panuan bagi seorang istri,suami pula yang mengemban amanat sangat besar atas apa yang dilakukan istri maupun anaknya,seorang istri wajiblah menaati dan patuh terhadap suaminya.Tigas istri adalah untuk melayani suaminya dengan baik,membuat suami senang dan selalu bakti terhadapnya.ada satu pertanyaan dari rekan saya.meraka pernah bertanya jika seorang ibu dari istri i\tu meninggal dunia tetapi sang suami masih dalam posisi kerja.apakah istri keluar untuk pergi ke ibunya,?.justru haram bagi istri untuk keluar tanpa seizin suaminya,jika suami tak mengizinkan ia untuk mendatangi ibunya,maka pahala bagi istri tersebut dan di bebaskanlahibunya dari api neraka karena kebaktian dan istri itu menuruti suaminya.maka dari itu suami adalah panutan pimpinan yang Allah telah jelaskan dalam kitabnya Al quran


 4:34
Artinya:
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.  (4: 34)

Kaum lelaki merupakan  pemimpin kaum perempuan. Allah melebihkan posisi kaum lelaki dengan alasan mereka menafkahi perempuan dengan hartanya sendiri. Dengan demikian, wajar bila perempuan menaati suaminya. Selain itu, bila suaminya telah meninggal, hendaknya ia menjaga rahasia suaminya. Karena Allah Swt adalah pemelihara rahasia.

Setelah menjelaskan posisi suami dan isteri dalam rumah tangga, Allah kemudian menjelaskan cara seorang suami dalam menghadapi isterinya yang dikhawatirkan melanggar atau tidak taat. Langkah pertama yang harus dilakukan seorang suami adalah menasihati isterinya. Bila cara ini tidak mempan, seorang suami dapat menerapkan langkah kedua dengan pisah ranjang dengan isteri. Bila masih tetap melakukan pelanggaran, maka suami dapat menjatuhkan hukuman kepada isterinya. Tapi ketika terjadi perubahan dalam sikapnya dan mereka sudah menaati suaminya, maka suami tidak boleh menyakitinya. Karena sesungguhnya Allah Maha Besar dan Tinggi.

Ayat  ini boleh disebut sebagai kunci al-Quran dalam memberikan solusi bila muncul masalah dalam sebuah keluarga. Tapi sayangnya ayat ini pula yang sering disalahtafsirkan oleh sekelompok orang baik yang beragama atau punya kepentingan tertentu. Dengan bersandar pada ayat ini mereka menganggap dirinya tuan dan isteri sebagai budak. Sebagaimana seorang budak harus menaati tuannya, maka isterinya harus menaati mutlak perintahnya. Padahal ayat ingin memberikan penjelasan lain terkait masalah lain.

Seorang suami yang ingin berlaku semena-mena menjadikan ayat ini sebagai justifikasi atas segala perbuatannya terhadap isterinya. Ia menganggap perintahnya sama seperti perintah Allah. Bila isterinya menentang, maka ia berhak memberikan hukuman yang paling berat. Pandangan yang salah terhadap ayat ini membuat sebagian orang jahil lalu mengolok-olok Islam dan menyebut Islam menentang hak-hak perempuan.  Padahal,  yang mereka saksikan adalah penerapan yang buruk yang bersumber dari ketidakmengertian mereka akan tafsir ayat tersebut. Penjelasan masalah ini akan dibagi menjadi dua agar dapat dipahami dengan lebih baik.

Pertama, ayat ini memperkenalkan bahwa suami menjadi pelaksana urusan isteri. Ketika melihat keluarga sebagai institusi paling mendasar bagi pembentukan masyarakat, maka sudah barang tentu keluarga punya peran yang sangat penting. Sebuah keluarga dibentuk lewat sebuah perjanjian suci antara seorang laki-laki dan perempuan yang berujung pada lahirnya anak-anak mereka. Tentu saja sebuah keluarga memerlukan seorang penanggung jawab untuk mengurusi urusan mereka. Bila tidak ada seorang pengelola yang bertanggung jawab, maka institusi keluarga akan kacau balau.  

Oleh karenanya, penentuan seorang sebagai pemimpin keluarga  merupakan kewajiban yang tidak dapat dihindari. Wajar bila anak kecil bukan pemimpin keluarga, adalah perkara yang lazim dan tidak dapat dihindari.  Wajar bila pemimpin keluarga adalah suami. Al-Quran memperkenalkan suami sebagai pemimpin rumah tangga dengan dua alasan. Pertama, lelaki dari segi fisik lebih kuat dari perempuan. Dengan karakter semacam ini, seorang suami yang berkewajiban mencari penghasilan untuk menghidupi keluarganya. Sebaliknya, perempuan menurut Islam tidak bertanggung jawab untuk mencari nafkah, bahkan bila ia memiliki mata pencaharian sendiri. Isteri tidak wajib untuk mengeluarkan hartanya untuk membelanjai keluarganya.

Artinya, tanggung jawab berat memenuhi kebutuhan keluarga berada di pundak suami. Ketika ia bertanggung jawab, maka wewenang seorang suami dalam keluarga juga besar, sesuai dengan tanggung jawabnya. Tapi itu tidak berarti seorang suami dapat berbuat sewenang-wenang terhadap isterinya dan memperlakukannya seperti seorang budak yang harus melakukan segala perintahnya. Oleh karenanya, bila seorang suami berbuat salah dan tidak memberi nafkah, misalnya, maka isteri dapat meminta kepada hakim syariat untuk mencampuri urusan rumah tangga mereka dan bila perlu suami harus berjanji di hadapan hakim untuk menjadi suami yang bertanggung jawab.

Satu hal lagi yang patut diperhatikan bahwa kepemimpinan suami di tengah keluarga bukan berarti laki-laki lebih mulia dari perempuan. Karena tolok ukur keutamaan seseorang terletak pada takwa dan iman.

Kedua, ayat menjelaskan tentang dua model perempuan. Ada perempuan yang salehah, taat dan memegang teguh pada sistem keluarga. Ia tidak hanya taat kepada suami ketika ada, tapi juga saat suaminya tidak ada di rumah. Bahkan lebih dari itu, ketika suaminya meninggalpun ia tetap memelihara kepribadian, rahasia dan hak suaminya.  Model  isteri yang semacam ini mendapat pujian dari Allah Swt. Sementara model yang kedua, seorang isteri yang tidak taat kepada suaminya dalam urusan rumah tangga. Sekaitan dengan isteri yang seperti ini, al-Quran mengingatkan mereka sebaga isteri yang dikhawatirkan menyeleweng.

Bila seorang suami mulai mengkhawatirkan penyelewengan isterinya, maka metode pertama yang harus diterapkan adalah dengan menasihatinya. Bila tidak mempan, maka langkah kedua yang harus diambil adalah pisah ranjang agar isterinya mengetahui bahwa peringatan yang diberikan semakin serius. Tapi bila isteri tetap tidak patuh dengan cara ini, maka suami punya izin untuk menjatuhkan hukuman kepadanya, tapi diberi catatan bahwa hukuman tidak boleh terlampau berat agar isterinya menyadari akan kesalahannya.

Pelanggaran atau penyelewengan isteri dalam al-Quran disebut dengan istilah  Nusyuz. Al-Quran memberikan solusi sesuai tingkat penyelewengan yang dilakukan oleh isteri. Artinya, bila penyelewengan atau ketidakpatuhan isteri terhadap suami hanya pada tingkat lisan saja, maka cukup dinasehati dengan lisan. Tapi tidak jarang penentangan isteri sudah sampai pada tingkat perbuatan, maka suami harus meningkatkan cara nasihatnya dengan pisah ranjang. Tapi ketika penentangan isteri sudah mencapai tingkat yang berat, maka di sini ia harus diberi hukum badan.

Ketika seorang suami melakukan pelanggaran, maka yang akan mengadili kesalahannya adalah hakim syariat. Bila pelanggaran seorang suami sudah berat, maka hakim harus menjatuhkan hukuman terhadapnya. Sebagai contoh, ketika suami tidak memberikan nafkah kepada isteri dan anak-anaknya, maka isterinya dapat mengadukan perbuatan suaminya ke pengadilan. Namun mengingat masalah keluarga itu sifatnya sangat privasi, maka al-Quran menghimbau pasangan suami-isteri hendaknya dapat menyelesaikan masalahnya lewat cara kekeluargaan, sehingga tidak diketahui orang luar.

Dari ayat tadi terdapat  lima  pelajaran yang dapat dipetik:‎
1. Dalam sebuah komunitas yang terdiri dari dua orang, maka salah satunya harus dipilih sebagai ketua yang bertanggung jawab pada komunitasnya.
2.  Amal saleh  tidak terbatas pada shalat dan puasa, tapi juga melaksanakan tanggung jawaab keluarga.
3.  Kepatuhan  isteri  terhadap suaminya bukan kelemahan, tapi  penghormatan kepada  institusi  keluarga.
4. Suami senantiasa memiliki niat baik dalam usahanya memperbaiki isterinya, bukan niat balas dendam atau lainnya.
5. Suami harus tahu bahwa Allah mengawasi mereka sebagai kepala rumah tangga dan meminta pertanggungjawabannya di Hari Kiamat. (IRIB Indonesia)