Selasa, 22 Juli 2014

Indahnya Buah Dari sebuah Ketulusan

Assalamualaikum wr.wb

      Hidup ini hanyalah sementara dan di dunia marilah kita bersama-sama mengamalkan Amar mahruf Nahi munkar yang sebagaimana telah Rssulullah lakukan pula,karena hidup di dunia ini tak lain hanyalah mengharapkan Ridhlo dari Allah.Dan salah satu pondasi dari Amar ma'ruf nabi munkar adalah sebuah Ketulusan hati, ketulusan hati kan membawa kita tuk mencapai Ridhlo dari Allah.Suatu cerita pada zaman dahulu baginda nabi sedang berjalan di sebuah pasar dan di sebuah sudut pasar namapak seorang pengemis buta yang berteriak-teriak dan mencela nabi,lantas nabi pun mneghampirinya dan bertanaya terhadap pengemis buta itu.wahai pengemis buta,,kenapa engkau begitu benci terhadap Muhammad.?.pengemis buta itu menjawab "Dia adalah orang yang berpura-pura bahawa dirinya lah nabi terakhir yang Allah turunkan,tapi mana buktinya..dia sama sekali tak peduli dengan nasib umatnya terutama saya.dia tak peduli bagaimana menderitanya umatnya yang kelaparan,yang gelap gulita hidupnya,yang penuh derita,ia tak pernah peduli.bahkan dia juga tak pernah sekalipun mengunjungi desa kecil ini untuk membantu kami,tetapi ia begitu gemparnya menganggap bahwa dia adalah nabi terakhir.lantas baginda pun meneteskan air mata meluihat pengemis buta itu.Setiap hari pada pagi dan sore hari Baginda nabi selalu mendatangi pengemis buta itu dengan ketulusan nabi,baginda nabi selalu menyuapi pengemis buta itu dengan sabar dan telaten, setiap pengemis buta itu bertanya siapa pemuda yang selalu menajdi teman curhat dan yang selalu menyuapinya dengan penuh kasih sayang.?.tetapi baginda nabi tak pernah memberi tahu siapakah gerangan,dan suatu ketika Baginda nabi sakit,baginda nabi mengutus Khalifah umar untuk melanjutkan rutinitas baginda seperti menyuapi dan menjaga pengemis buta itu.dan Subhanallah memang sebuat ketulusan yang besar akan terasa sangat jelas dan membawa hikma yang begitu besar,Khalifa umar saat menyuapi pengemis buta itu dan pengemis buta itu sambil berbicara dan menjelek-jelekkan baginda khalifa umar amat sangat marah dan menyuapi pengemis itu dengan sedikit kasar,lalu pengemis itu berkata "kamu bukanlah pemuda yang biasanya menyuapi dan menjadi temanku,kamu kasar dan kamu tak sebaik pemuda yang biasanya menyuapi aku,dia selalu sabar,lemah lembut dan selalu tulus mendengarkan cerita aku tentang muhammad yang pembohong besar itu yang mengaku dirinya nabi",Khalifa umar pun berhenti menyuapi pengemis itu dan berbicara dalam hatinya,Subhanallah begitu tulus dan sabarnya Baginda Nabi,meskipun ia di hina,dia amat tulus dan sabar menyuapi dan merawat pengemis ini,lambat laun umar pun menceritakan siapa pemuda yang biasanya menjadi teman dan menyuapi pengemis itu,Dan pengemis itu tak kuasa menahan dan ingin bertemu dengan Nabi dan memeinta maaf serta berterima kasih atas apa yang ia lakukan selama ini,,,Itulah contoh dari sebuah Ketulusan hati.

        Meskipun di hina Baginda tetap sabar dan tetap tulus merawat pengemis buta itu dan hikma dari sebuah kejadian itu bahwa keikhlasan adalah sejalannya hati dan perbuatan yang baik dengan mengharao ridhlo dari Allah dan pengemis buta yahudi itupun menjadi seorang muslim yang sejati,,ketulusan membawa kita menjadi pribadi yang sabar dan memberi hikma yang begitu besar,marilah kita semua belajar menjadi orang yang benar-benar Tulus dalam perbuat kebaikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar